
Semula wilayah reksa pastoral di kawasan Kampung Ambon berada dibawah naungan Pastur - Pastur Ordo Fransiskan atau OFM dari Paroki Kramat.
Dari beberapa kelompok rumah ini ada sekitar 10 keluarga yang beragama Katolik dengan tempat tinggal terpencar. Umat dapat pergi ke mana saja untuk memperoleh pelayanan pastoral seperti permandian, pernikahan, misa dan sakramen lainnya.
Terdapat beberapa Pastor yang melayani kampung Ambon antara lain Pastor Van Genuchten OFM, Pastor Soetoyo OFM, Pastor Leo Derksen OFM, serta Pastor J. Partosudarmo OFM.
Pada waktu itu Pastor J. Wahyosudibyo OFM sebagai Pimpinan Ordo Fransiskan dan Ketua Yayasan Santo Fransiskus memikirkan sarana pendidikan atau sekolah di Kampung Ambon.
Atas dorongan dari Mgr. A. Djajaseputra SJ, dibangunlah sekolah di Kampung Ambon dengan pengelola TK Ibu Srigiati Baroto dan pengelola SD Ibu Anton Setu. Dalam perjalanan waktu, TK dan SD itu kemudian menjadi TK dan SD Fransiskus yang berawal sebagai filial dari Sekolah Fransiskus di Kramat dimana pengelolaannya adalah para Suster- Suster Fransiskanes Pring Sewu atau FSGM.
Dengan adanya gedung sekolah ini, maka ibadat hari Minggu atau hari Besar yang semula diadakan di rumah Bapak Mukidjo di Rawasari dipindahkan ke salah satu ruang kelas. Seiring dengan perkembangan waktu dan keadaan, umat bertambah semakin banyak. Pastor J. Partosudarmo sebagai Pastor Pembantu yang bertanggung jawab atas Wilayah X (Kampung Ambon) dan Wilayah XI (Puloasem dan Kompleks PERTAMINA) kemudian menata dengan berbagai sekolah Fransiskus dan juga BKIA Mardiasih. Ibadat pun berpindah ke gedung STM, ketika gedung ini selesai dibangun.

Terdapat beberapa kali penunjukan tempat oleh pemerintah untuk lokasi gereja dan pastoran, hingga akhirnya menempati tempat yang sekarang. Beberapa tokoh yang berjasa untuk mengusahakan tempat ini, antara lain Bapak R. Soepangat Reksowigoeno, Bapak Bondang atau Bapak Darmadji (Bimas katolik DKI), dan Letkol Suparman.
Untuk mendapatkan IMB, Romo Yoseph Wiyanto Hardjopranoto, Pr. sangat aktif mengurus sendiri ke kantor DKI. IMB akhirnya diperoleh pada tanggal 14 Maret 1979.

Panitia Pelaksana Fisik pembangunan gereja adalah: Ir. J. Adi Taruli, Didi Kiswanto, Janus Marbun. Tim Teknik: Ir. Handoko A.S. (Bidang Arsitektur), Idea Five Consultants (Bidang Konstruksi), Ir. Meiril Isa dan Ir. Paulus Hendra sebagai perencana dan penanggung jawab.
Sumber : http://bonaventura-pulomas.org/dari_romo_paroki/sejarah_paroki
No comments:
Post a Comment